Jumat, 23 September 2011

Peti Kemas di Bandung. Gede bage

Pelabuhan daratan


Pelabuhan daratan atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Dry Port adalah pelabuhan yang berada didaratan jauh dari laut yang berfungsi seperti pelabuhan laut. Pada pelabuhan daratan ini dilakukan konsolidasi muatan, penumpukan/pergudangan serta dokumentasi muatan yang selanjutnya dikirim kepelabuhan laut dalam hal ini terminal peti kemas dengan menggunakan kereta api, truk peti kemas untuk selanjutnya dimuat ke kapal. Untuk mempermudah identifikasi pelabuhan daratan yang dituju, masing-masing pelabuhan diberi kode pelabuhan internasional sebagai contoh IDBDO untuk "Bandung, Java" atau IDSOC untuk kota Solo City

Pelayanan satu atap

Untuk meningkatkan manfaat dari pelabuhan daratan perlu disinkronisasi dukumentasi ekspor dan impor barang oleh perusahaan ekspedisi dalam bentuk pelayanan satu atap sehingga seluruh dokumen bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat, biaya yang murah pasti, khususnya yang menyangkut: Bea Cukai, Imigrasi, Karantina. Dengan penyelesaian dokumentasi ini dipelabuhan darat, begitu barang dalam peti kemas sampai di pelabuhan laut, dapat langsung dimuat ke kapal.

Pelabuhan daratan di Indonesia

Ada beberapa pelabuhan daratan yang sudah beroperasi di Indonesia yaitu:
Stasiun Peti Kemas Gede Bage di Bandung
Terminal Peti Kemas Rambi Puji di Jember
Terminal Peti Kemas Jebres di Surakarta
Dan masih ada beberapa pelabuhan daratan yang sedang direncanakan, diantaranya di kawasan industri Jababeka.di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang sedang ditawarkan kepada investor swasta dalam atau luar negeri.

Peti Kemas
 Gedebage-Pasoso (GDB-POO)
Dulu ketika Menteri Perhubungan dijabat Azwar Anas, dibuat kebijakan angkutan petikemas dialihkan menggunakan jasa KA. Pada saat inilah, KA Petikemas Gedebage (GDB)-Pasoso (POO), sempat mengalami masa keemasan. Dari Gedebage, Bandung, KA ini bernomor 2201 dan 2203. Sedangkan dari Pasoso, Tanjungpriok bernomor 2202 dan 2204. Sehari bisa 5 trip keberangkatan ke Bandung dan ke Tanjungpriok. Namun saat ini tinggal 1 trip saja (pp).

Berbeda dengan KA Petikemas lain, KA Petikemas GDB-POO dari Bandung membawa kontainer berisi barang produksi Bandung dan sekitarnya untuk keperluan ekspor. Sedangkan dari Pasoso, KA mengangkut barang impor dari Pelabuhan Tanjungpriok. Mengingat lintasan yang padat, dari Pasoso KA ini dijadwalkan beroperasi pada 02.00. Sedangkan waktu untuk bongkar-muatnya hanya diberikan selama 1 jam saja. Pada hari minggu atau hari libur, KA ini tidak beroperasi kecuali ada permintaan khusus.

A. Lokasi Angkutan 

KA Petikemas Gedebage-Pasoso beroperasi di koridor Gedebage, Bandung (Jawa Barat)-Pasoso, Tanjungpriok (Jakarta) sejauh 159 kilometer   B. Potensi  
Potensinya juga cukup besar karena mengangkut volume angkutan sebesar 3,16 % dari total volume angkutan barang di Jawa pada periode 2003-2007. Dengan angka ini, KA Petikemas GDB-POO berada di urutan 7 dari seluruh KA Barang yang ada di Jawa

  C. Kondisi Sarana   

Angkutan petikemas menggunakan gerbong datar PPCW dengan muatan kontainer. Sedangkan lokomotifnya lebih sering menggunakan CC201. Ada 74 unit gerbong PPCW dalam kondisi siap operasi. Jumlah ini masih mencukupi untuk memenuhi permintaan angkutan yang diproyeksikan membutuhkan gerbong sebanyak 18 unit pada tahun 2009 dan 20 unit pada 2010. Sedangkan lokomotifnya berjenis CC201 

    D. Kondisi Prasarana dan Fasilitas   

Stasiun Pasoso
Stasiun Pasoso merupakan stasiun khusus peti kemas. Letaknya di dalam area terminal petikemas pelabuhan internasional PT PELINDO II Tanjungpriok, Jakarta. Karena terletak di dalam pelabuhan internasional, operasional Stasiun Pasoso lebih banyak digunakan untuk keperluan ekspor-impor dari atau tujuan Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Impor KRL asal Jepang dan rel dari Cina datang melalui pelabuhan dan stasiun ini. Stasiun ini memiliki 2 jalur yang dioperasikan KA untuk bongkar muat.
 
Stasiun Gedebage
Berbeda dengan Stasiun Pasoso, Stasiun Gedebage berdiri di atas lahan PT Kereta Api Daop II Bandung. Operasionalnya adalah untuk mengelola operasional KA yang mengangkut barang-barang impor dari Pasoso atau ekspor tujuan Pasoso. Ada 4 jalur yang dapat dioperasikan sebagai jalur bongkar-muat petikemas.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar